Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

STORY of KKN

KKN bukan hanya sebuah pengabdian dari mahasiswa untuk masyarakat, namun juga menjadi ladang mencari pengalaman dan cerita unik hidup dalam balutan budaya dan tatanan sosial sebuah komunitas baru. Jambesari, sebuah desa yang terletak di ketinggian kurang lebih 600 mdpl memiliki cuaca yang tidak terlalu berbeda dengan lokasi kami berkuliah. Desa yang tergolong sejuk dan memiliki masyarakat yang sungguh menerima kami.

Bagaimana jika .....

Bagaimana jika ...

Mungkin kata itu yang akhir-akhir ini sering terlintas dibenakku. Ini bukan masalah keinginan atau karena kejenuhan, namun ini masalah pikiran iseng yang sering terlintas dipikiran.

Bagaimana jika

Datang lagi.

Ini hampir pagi dan mata ini rasanya makin enggan mengakkhiri harinya. Aku mencoba tegar, mencoba melampiaskan semua amarah ini pada yang lain tapi tetap saja gagal. Sejenak aku memikirkan kembali kata yang terlontar dari mulut mulut di sekitarku. Tanpa sadar hati otak ini membodohkan hati yang begitu membelamu. Otak sudah bagaikan jaksa penuntut umum yang dengan tegas terus menjatuhkanmu. Tapi di lain pihak si hati yang polos ini terus membelamu dengan segala ketulusannya. Ntah sudah apa saja yang di korbankan sang hati hanya agar kamu bisa tetap tinggal di dalamnya. Walaupun pada kenyataannya kamu tega terus menancapkan paku tajam dari dalam.

Hening,, semakin menambah liar fantasiku tentang sisi negatifmu. Aku baru sadar jika waktu kamu tanya judul lagu itu padaku hanya untuk kamu nyanyikan untuknya. Tak bisakah kamu merasakan betapa tersayatnya hati inisaat mengetahui itu. Ntah bisikan dari mana,, tapi aku mulai tahu bahwa kamu sudah begitu jauh menjalani hubungan itu dengannya. Akupun yakin telah banyak kata kata janjimu yang telah kamu ucapkan padaku namun juga kamu ucapkan padanya. Aku tahu itu.

Aku sadar dia cinta pertamamu. Kamu takkan mudah meninggalkan begitu saja perasaanmu padanya. Karena putuspun bukan kehendakmu. Maka wajar jika saat dia datang lagi kamu tak segan untuk menerimanya kembali.

Sudahlah,, gak boleh plin plan,, ntar di bilang PHP lagi. Aku harus komitmen pada keputusanku. Biarlah ini selesai dulu. Ujian Akhir Nasional menantiku. Setelah itu selesai mungkin akan lebih mudah bagiku untuk kehilanganmu jika kamu tetap jadi wanita murahan seperti itu. Kesempatan ke-5 telah ku berikan. Kurang sabar apa coba aku ini ?? Tapi sudah ku bilang kan. Apapun yang terjadi,, jika hati sudah berkuasa. Logika akan musnah.

Permata Besi



Haduh hawa hawa gala uterus menyelimuti hari akhir masa SMAku. Ntah kenapa udah kutukan atau apalah yang membuatku setiap akan ujian pasti putus cinta. Sejak kemarin puncak kemelut dalam dada tengah berada dalam masa evolusinya. Kian menyiksa dan menambah beban tubuh yang memang sudah berat ini. 

Permata besi,, emang ada?? Ya gak ada lha. Itu hanya sebuah perumpamaan yang akan jadi jelmaan diriku setelah ini. Aku jelasin ya. Permata besi itu adalah benda berharga namun tahan banting. Layaknya manusia haruslah kuat hati namun akan membuat seseorang yang memilikinya  akan sangat menyesal saat kehilangannya.

Aku memang lembek. Aku lembek sama kamu karena aku terlalu sayang kamu. Tiap ku tempa tiang pengokoh keputusanku selaluh leleh kembali oleh kata katamu. Tak kuasa diri ini untuk berkata tidak,, walau otak sudah memerintahkan itu. Apalagi air matamu? Selalu jadi senjata ampuh pemusnah missal semua logikadalam otakku.

Cinta yang sedari dulu ku kira mampu membuatku melayang,, ternyata juga mampu menghempasku kembali ke tanah dengan begitu kerasnya. Aku benar benar tidak pernah menyangka kamu yang ku kira polos dan tak macam macam,, ternyata menyimpan sejuta sandiwara serta beribu rahasia yang tak pernah ku ketahui.

Kembali ke topik pada judul. Siapa sih yangmau di hianati? Siapa pula yang jika di hianati akan diam? Ya aku ngaku lha aku bukan supermen yang akan tetap berdiri jikalau di brondong rentetan timah panas. Aku hanya manusia biasa yang pasti terjatuh, tersungkur, dan menangis pastinya. Kata orang di sekitarkupun gitu. Kamu bodoh!! Duri kok di nikmati. Lepasin aja dari pada bunuh kamu pelan pelan? Tapi aku sudah bagai manusia tak bertelinga yang tak bisa menuruti anjuran tersebut. Dengan tololnya aku hanya bisa bertahan. Karena bagiku duri itu sudah mendarah daging saking lamanya nancep.

Aku gak pernah nyesel kenal sama kamu. Dulu kamu bukan duri. Kamu mawar indah yang selalu menghiasi hari hariku. Nah justru itu. Mawarnya hilang tinggal durinya aja yang masih nancep.

Oke lah sekarang dagingku yang telah kamu tancepin duri bakal aku rubah jadi besi. Dan aku tempa hingga jadi indah seindah mutiara. Namun kamu juga harus paham. Jika kamu masih ngotot pengen terus memasukkan duri lagi ke dalam mutiara itu! Jangan menyesal jikalau pada akhirnya mutiara itu juga akan pecah. Karena itu tak akan sekenyal dulu. Itu akan jadi besi terkeras yang pernah kamu temui. Namun tetap jadi mutiara yang rapuh.

Pencerahan

Jadi laki laki yang tegas, kamu terlalu lembek.

Paksa hatimu buat tegas sama perasaanmu sendiri. Susah memang, tapi sampek kapan kayak gini?

Mending nangis karena mencabut duri dari pada menikmati duri itu kan? bakal lebih sakit.

Kamu terlalu berharga untuk di sia siain. Cinta itu mengupayakan kebahagiaan satu sama lain. Kalo cuma kamu tok, apa itu bisa di sebut cinta? Lah yang pacaran kamu tok lakan.

Nek kamu bertahan, dia bakal kayak gitu terus. SERAKAH. kamu sama ae sama dukung sifat serakahe itu. Log kamu ninggal dia, kamu bakal sakit. Rasanya begitu gak sanggup tapi kita gak tau masa depan kan. Mungkin rasa sakit itu akan hilang dengan berjalannya waktu.nah itu adalah 2 sisi koin yang bisa kamu pilih. Its your life, so its yours choose. kamu lah yang akan menjalani.

Sehebat apapun nasehat sahabatmu gak akan berpengaruh log kamu gak bisa nasehatin diri kamu sendiri. Ini waktunya kamu belajar tentang hakikat seorang lelaki dewasa. Yang sudah dapat menuntun dirinya sendiri dan bertanggung jawab sama pilihannya sendiri.

Kamu diinjek terus kamu marah lalu dia minta maaf terus mukul kamu lagi. Apa kamu akan tetep seperti itu?? Nek kamu gini terus sama aja kamu ngebiasain sifat jeleknya itu. Dah lah. Karepe. Lek saranku biarin dia maki maki kamu gitu. itu kan juga salahnya dia. Resikonya udah gituin kamu.

Sampek kapan kamu mau berjalan dengan duri itu? Yang jelas itu akan mematikanmu perlahan. Sampai kapan?? Semua pilihan ada di kamu.

Apa kamu mau percaya lagi? paksa hatimu. Dia gak sayang kamu. Dia cuma gak mau kesepian atau kehilangan salah satu dari kalian. Apa kamu pernah nemu, orang sayang tapi selingkuh? Kamu yang ngendaliin perasaanmu. Bukan perasaanmu yang ngendaliin kamu.

Rio, cinta itu suci karena itu rasa dari sang ilahi. Dan rasa itu gak pantas untuk seorang penghianat seperti dia. Cinta itu susah senang di jalani berdua. Bukan kamu tok. Lalu apakah kamu masih berpikir bahwa dialah cinta? Pikirkan kembali. Cari sisa cinta itu padanya. Apa masih terlihat.

Hentikan komunikasi dengan dia sampek kamu merasa bahwa kamu sudah bisa menanggapi seperti dia. Komunikasi apapun itu.

Berhentilah untuk menangisi cinta semu yang merugikanmu rio. Cinta itu untuk 2 orang le. 2 orang pula yang merawat. Tuhan tak akan salah memasangkannya kan? Percayalah. Ada pelangi di balik hujan ini.

Makasih sahabat

Harus apa ???



Menangis ? pantaskah seorang lelaki menangis ?? yang pasti tidak tentunya. Tapi hal itu akan sirna jika lelaki itu tersebut telah di sakiti tepat di hatinya.  Mungkin lelaki kebanyakan akan bilang “ngapain cewek di tangisin? Masih banyak yang lain kali.“ Ya emang bener sih cewek itu banyak dan gak sedikit juga pastinya yang  mau denganku. Tapi apa bpleh dikata. Jika hati ini sudah tertancap panah cinta yang begitu kuat, yang mampu mengalahkan segala kekuatan yang ingin mencabutnya.
Cintaku sedang di uji. Di terpa oleh sejumlah kekuatan yang maha dasyat. Aku mencoba bertahan, mencoba mengalahkan logika dengan ketulusan. Aku tulus. Tapia pa kamu tulus ?? atau semua itu hanya muslihatmu agar aku tak meninggalkanmu. Aku masih bertahan. Janjiku dulu telah jadi tiang penguatnya. Tapi mana janjimu? Hanyut bagai daun di dalam sungai. Sekejap tak ku perhatikan, pasti hilang di telan riak air.

Kenapa dia datang di saat umur hubungan kita sudah bias di katakana mapan ?? ya memang codot itu baru mau makan buah yang sudah ranum, bukan yang masih muda dan kecut, tentunya yang masak dan manis. Awalnya aku kira ini kesalahanku yang taka was dalam menjaga buah buah cintaku. Tapi ternya buah cinta itu yang merelakan dirinya dimakan codot itu.

Aku loh harus bagaimana ? bertahan berat pergipun tak sanggup. Saat ku tanya kamu pilih siapa ? kamu tak menjawab. Saat ku suruh kamu berjanji untuk tidak menghubunginya lagi kamu tak mau. Lalu keputusan mana yang patut aku ambil. Aku sudah memberikan kepastian kepadamu. Tapi kamu? Kamu menggantung perasaanku. Bertahan segan di tinggalpun tak mau. Lalu apa maumu?
Setelah ini ntah apa? Secara rasional otakku memerintahkan untuk aku ipergi. Tapi secara batiniah hatiku tak mampu pergi
.
Tapi sudah cukup  Logika yang menang.

Arti Sebuah Kata Cinta



Ini adalah sebuah cerpen karya salah seorang saudaraku yang kebetulan nyelip di file laptop gua. Daripada nganggur dan gak ada gunanya mending gua share aja. Makasih buat Iska Aina Nirmala.
Checkidot . . . .. . . . . . 
 
Matahari sudah menunjukkan sinarnya sedang aku berjalan dilorong-lorong sekolah menuju ke kelasku yang berada diddekat kantor guru. Saat aku berjalan dan seperti biasa aku menggoda cewek yang sedang ku pandang. Ketika aku memandang seorang cewek yang sepertinya berbeda dengan cewek – cewek yang lain. kelihatan jika ia tidak suka bersolek. Penampilanya seperti cewek jaman dulu, ia juiga agak cuek. Ketika aku mendekatinya ia semakin menjauhiku.
Bel tanda masuk sudah berbunyi aku segera berlari menuju kelasku sambil sesekali aku memandang cewek tersebut. Ternyata cewek misterius itu masuk ke kelas yang tepat berada di samping kelasku.
Keesokan harinya aku terus memperhatikannya. Aku sangat penasaran dengannya, sampai pada suatu hari ia mau berkenalan denganku. Saat itu ia tengah berada diruang perpustakaan,ia tengah asyik membaca buku yang sedang di pegangnya. Akupun tak menyia – nyiakan kesempatan tersebut. Aku segera menghampirinya.
“ Hay, lagi baca apa sih, kok serius banget?? “ tanyaku.
Ia hanya diam dan menatapku dengan tatapan sinis. Aku memberanikan diri untuk menyapanya kembali.
“ Hellow, kok diem aj sih, kenalin aku Dio kamu siapa ? “
Akhirnya setelah beberapa lama ia mau menjawab pertanyaanku.
“ Aku Chaca “ jawabnya singkatndengan nada yang sinis.
Setelah perkenalan itu aku semakin dekat dengannya. Kita sering jalan bareng, dan akhirnya aku menyatakan perasaanku padanya. Walau ia mengerti bahwa aku sering menggoda teman – teman cewek yang ada di sekolahku. Namun semua itu tidak jadi masalah baginya, ia percaya bahwa aku tak akan selingkuh.
ia sempat bercerita bahwa sebenarnya dari dulu ia sudah memendam rasa terhadapku, ia juga tidak pernah berpacaran sebelumnya. Ia juga belum pernah tertarik kepada cowok, tetapi kepadaku ia merasakan hal yang lain. tetapi hubungan kami hanya berjalan 1 tahun.
Suatu hari saat aku tengah memilih hadiah yang cocok untuk Chaca, aku tak sengaja bertabrakan dengan seorang cewek. Dengan sepontan aku meminta maaf dan tak lupa aku menanyakan namanya, tak lama pembicaraan kami akhirnya aku tahu kalau cewek itu bernama Chila. Dari percakapan kami aku tahu kalau ternyata Chila punya hobi yang sama denganku, yaitu membuat lagu serta bermain gitar.
Pada suatu hari aku menyempatkan diri untuk mengajaknya ngeband bersama. Semakin hari keakraban kami semakin terlihat. Sampai – sampai aku melupakan Chaca. Di samping aku kagum dengannya, aku juga perihatin terhadapnya. Karena ia adalah seorang perokok berat, suka mabuk, dan tak di pungkiri pula kalau ia pernah menjadi seorang pecandu narkoba.
Setelah lama aku tidak menghubungi Chaca. Chaca pun curiga dan mencari infornasi keteman-temanku. Ketika itu Chaca mendapat informasi dari salah satu temanku Wisnu. Seketika itu juga Chaca menelfonku,ia meminta aku menemuinya di tempat yg telah ia tentukan.
Kita pun bertemu disebuah café dekat dengan sekolah kita,Chaca memendangku dengan seribu Tanya yang harus ku jawab satu persatu,aku memulai pembicaraan kami.
“kenapa cha, ngajak ketemu mendadak, ada yang perlu diomongin?”Tanyaku
“ya”jawabnya singkat
“apa”sahutku
“apakah benar kau ada hubungan dengan seorang cewek yang bernama Chila?”
Aku bingung harus jawab apa. Jika aku jujur aku akan manyakitinya. Tapi aku tak bisa terus berbohong padanya,dan akhirnya aku memutuskan untuk bercerita pada Chaca.Chaca benar-benar kecewa.
“kenapa kau tak bercerita padaku sejak awal”. Katanya lirih. Dan akhirnya dia lari meninggalkanku dengan sejuta perasaan sakit.

5 hari lamanya Chaca tidak bersekolah, aku bingung harus mencari informasi kesiapa. Akhirnya aku tidak ambil pusing aku langsung pergi kerumah Chaca .
Kuketuk pintu rumahnya ternyata yang keluar adalah pembantu rumahnya
“Chaca ada bi?” Tanyaku
“maaf,adek siapa?”jawab si bibi
“saya teman sekolahnya Chaca bi,Chacanya ada?”
“non Chaca sedang dirawat dirumah sakit 5 hari yang lalu sakitnya non Chaca kambuh”.
“memang Chaca sakit apa bi?”.
“bibi kurang tau,coba tengok non Chaca,non Chaca dirawat di rumah sakit indah pertiwi”.
“makasih bi informasinya”.
“Iya sama-sama”.
“saya pamit pulang dulu bi”
“iya,hati-hati”.
Sesampainya di rumah sakit aku segera bergegas menuju ke resepsionis. Setelah mengetahui ruang inap Chaca, segera aku bergegas menuju ruangan tersebut. Di depan ruangan itu aku melihat kedua orang tua Chaca tengah duduk dengan penuh kuatir bersama kakak Chaca yang berusaha menenangkannya.
Setelah aku mendekati mereka, aku jadi bingung karena semua orang tampak sedang bersedih. Aku bertanya kepada kakak Chaca yang tengah duduk di tepi lorong rumah sakit tersebut.
Ternyata Chaca mempunyai sakit sirosis yang telah lama dideritanya, ia hanya bisa di tolong dengan pendonoran hati. Setelah mengetahui semua itu aku jadi tak berdayadan tak percaya dengan apa yang ku dengar barusan. Seketika itu juga aku segera masuk ke dalam ruangan dimana Chaca tengah di rawat. Aku segera duduk di sampingnya dan segera aku pegang tangannya. Chacapun membuka matanya. Namaku adalah kata – kata pertama yang ia ucapkan.
Chaca berucap dengan lirih bahwa ia sangat kecewa saat melihatku jalan bergandengan dengan cewek lain. yang memang cewek itu adalah Chila. Ia hanya tersenyum terhadapku dan berkata lagi “jika memang Chila lebih bisa membuatmu bahagia, aku rela, aku tak akan berharap lebih. Aku hanya berharap orang yang ku cintai bisa mencintaiku dengan tulus. Tapi jika semua itu tak bisa aku dapat, aku hanya mau orang yang aku cintai bisa bahagia meskipun bukan aku yang membahagiakan.
Chaca berkata sambil meneteskan air mata, aku tak dapat mengucapkan apa – apa. Aku hanya bisa terpaku menyesali semua perbuatanku. Aku baru sadar betapa besar cinta Chaca tehadapku. Kini aku baru sadar kalau semua yang telah ku perbuat adalah suatu kesalahan besar.
Aku tak mau lagi jatuh ke lubang yang sama,aku ingin benar-benar berubah.2 hari kemudian Chaca diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya setelah kejadian itu aku semakin perhatian dengan Chaca.
Sekarang aku mengerti betapa berharganya Chaca untukku.Dengan sisa waktu yang Chaca miliki aku berjanji akan selalu menjaganya,sedangkan Chila aku tak pernah lagi bertemu dengannya.kini aku benar-benar mengerti arti sebuah kata cinta dan aku tau bagaimana menghargai cinta.
Chaca telah mengajariku banyak hal.mulai dari mencintai dengan tulus,menghargai orang yang kita cintai,belejar memaafkan dan yang terpenting kita harus berkorban untuk orang yang kita cintai walau itu sulit.aku telah berjanji akan menjaga Chaca dengan segenap jiwa dan ragaku serta ketulusan hatiku.

In Open Relationship

Selasa, 18 Desember 2012

Hanya sepi yang dapat beriringan datang bersama sepinya handphone yang sedari tadi ku genggam ini. Tak ada pesan bahkan telepon yang ku dapat sejak 9 jam yang lalu. Meminta tak pantas memohonpun untuk apa ?? hanya ada satu pertanyaan nanti jika itu terjadi. Kamu siapaku?? Tentunya bukan seseorang yang berhak meminta sesuatu yang lebih darimu. Puncak dari sakitnya hubungan seperti ini baru ku rasakan setelah 6 hari ku menjalaninya. Ingin marah tapi buat apa ? Ingin sedih juga percuma. Yahh hanya dongkol dan mangkel sendiri yang bergelut bersama memenuhi perasaan. Untuk awalnya memang sulit ku menerima keputusanmu. Berat pula ku merubah kebiasaan-kebiasaan yang dulu selalu kita lakukan. Tetapi demi kamu aku rela merubah semua. Demi kamu. Demi kamu. Dan demi kamu. Aku bingung bagaimana harus membunuh kesepian yang selalu menggelayuti kalbuku. Yang bisa kulakukan hanya bergelut dengan dunia maya yang tak bisa menutupi ubang besar dalam hati ini.

Mungkin untuk sebagian orang menjalani hubungan seperti sangat menguntungkan karena untuk orang-orang itu ikatan hanya akan membuat musnahnya kebebasan. Dahulupun aku sempat berpikiran seperti itu. Namun teori itu berubah total saat aku merasakannya sendiri. Sakit yang terasa lebih dominan dari kebebasan yang di bilang menyenangkan itu. 

Mungkin pula sampai keputusan itu kau bulatkan aku telah menjadi seorang pacar yang terlalu gila perhatian. Tapi tak tahukah kau siapa yang telah membuat aku seperti itu ?? ya kamu kamu kamu kamu. Kamu yang telah membuatku terbiasa seperti itu. Saat itu aku seperti ikan yang tiba-tiba di lempar ke tengah lapangan yang tandus. Tentunya tak mungkin semudah itu aku menyesuaikan dengan keadaanmu. Tentunya aku butuh waktu untuk memahaminya.


Ya sudahlah mungkin ini memang jalan terbaik yang bisa membuatmu merasa lebih baik dalam menjalankan hidup. Dan untukmu aku tetap menunggumu kembali.