Tanjung Papuma (Surga di Balik Bukit)

   Papuma, pernah dengar gak istilah satu itu? itu adalah akronim dari "Pasir Putih Malikan" yang kemudian disingkat menjadi PaPuMa. Pantai yang kini mulai naik daun di kalangan traveler. Lokasinya 40 km sebelah selatan kota Jember. Bertetangga dengan pantai Watu Ulo yang telah kondang lebih dahulu. Setelah sekian lama mendengar desas desus keindahan tempat yang satu ini jurus pamungkaspun ku keluarkan. yup .. 

   Browsing sana sini untuk tau lokasinya. Setelah bekal di gengggam pagi itu 24 maret 2014 ku tetapkan akan meluncur ke surga di balik bukit yang kata orang sungguh menawan.Janjian jam 5.30, namun seperti biasanya karet kehidupan selalu memelarkan waktunya. jadilah aku bangun jam 6 dan seseorang di sana yang telah menungguku terus berkoar koar. 

   Meluncurlah si Shogun Merah dari kosanku di dekat Kampus 3 UMM menuju ke daerah sekitar Sukarno-Hatta untuk menjemput pacar tersayang. Jam 6.30 kami bertolak dari kos pacarku menuju pasar minggu Car Free Day di ijen. 

   Jam 8 kami sudahi jalan - jalan pagi dan langsung cuus ke tujuan utama yaitu Tanjung Papuma yang notabenya berada di kab. jember. Ku pacu shogun tuaku menuju arah Dampit melalui Turen dan Gondang legi. Sampai di Ampelgading kami singgah di sebuah warung untuk menyantap sarapan yang belum sampat kami nikmati sedari pagi. 

   Selanjutnya menerobos hutan yang berada di selatan Taman Nasional Bromo Tengger menuju arah Lumajang. Lanjut melewati Pasirian menuju Tempeh. Sebelum arah kota Lumajang ada pertigaan menuju arah Yosowinlangun belok kanan. Lurus saja sampai di pertigaan Yosowilangun belok kanan menuju Jember lewat Kecong menuju Gumuk mas dan potong kompas menuju Puger dan tanya orang dah arah Ambulu. 

Singkatnya ...

   Suhat-Bululawang-Dampit-Ampelgading-Pasirian-Tempeh-Kecong-Gumukmas-Puger-Ambulu-Papuma.

   Total perjalanan berangkat 5,5jam. Dengan keadaan tidak tahu lokasi.Setelah dengan banyak perjuangan sampai di loketmasuk kami berdua di hadang oleh petugas loket dan di kenai biaya Rp. 27.000 satu motor isi berdua. Melewati loket jalan menanjak menghadang kami, namun dapat dilalui oleh si Shogun tua yang penuh pengalaman dengan mudah. Tiba di atas bukit rasa lelah 5 jam berkendara serasa sirna setelah pemandangan yang Subhanallah indahnya hinggap di pandangan kami.



Suasana tenang dan asri

   Sampai di pantai yang asri dan tidak terlalu ramai senjata andalan yang baru kami dapat segera di keluarkan, yupp "TongSis" yang baru di beli pacarku secara OnLine kami pakai sepanjang kunjungan kamu karena kami hanya berdua dan tidak enak tentunya jika selalu meminta tolong orang untuk menfoto kami . 

Ini dia foto foto kami.....















   Pulang dalam kondisi terlalu malam sungguh menjadi cobaan bagi kamu berdua. di tambah dengan cuaca yang tidak bersahabat menerjang tubuhku di tengah hutan Taman Nasional Bromo Tengger. Dengan pandangan terbatas kupacu si Shogun merah di sela - sela truk yang mengiringi perjalanan kami. Jam 8.30 kami sampai di Turen dan berhenti sejenak untuk mengisi perut dan mengistirahatkan pantat yang telah kram karena bergesekan dengan jok motor selama 13 jam.

Sampai di kos jam 9.30 dan langsung ku pejamkan mata mengakhiri hari ini.

0 komentar:

Posting Komentar