Bagaimana jika .....

Bagaimana jika ...

Mungkin kata itu yang akhir-akhir ini sering terlintas dibenakku. Ini bukan masalah keinginan atau karena kejenuhan, namun ini masalah pikiran iseng yang sering terlintas dipikiran.

Bagaimana jika
4 tahun 5 bulan yang lalu aku tidak mengirim sms ke nomor asing itu ?
Mungkin saat ini aku tidak akan berada disini. Menempuh pendidikan di tempat ini. Dan mungkin juga tidak akan punya kenangan-kenangan menyenangkan ini.

Bagaimana jika aku tak datang ke depan sekolahmu ?
Mungkin kita tak akan pernah mengenal satu sama lain dan komunikasi sms kita pasti terhenti sampai disitu.

Bagaimana jika tawaran tiba-tiba itu tak di terima ?
Mungkin hanya sampai disitu hubungan ini. karena saat itu aku butuh sosok yang mau meminjamkan bahunya untukku bersandar.

Bagaimana jika aku adalah pria yang butuh kepastian dari orang tuamu SEGERA ?
Mungkin tak akan lama hubungan kita. karena waktu 3 tahun berasa jadi penculik anak orang adalah hal yang sangat menyiksa perasaaan.

Bagaimana jika aku memilih kota yang lebih dekat untuk kuliah ?
Mungkin saat ini aku tak akan sering bertemu denganmu. Tak mungkin menghabiskan waktu luang untuk menemuimu. Dan tak mungkin melakukan perjalanan panjang setiap minggu hanya untuk pulang denganmu.

Bagaimana jika aku adalah pria yang punya ego tinggi ?
Mungkin aku akan mengorbankan waktuku untukmu hanya untuk hangout dengan teman-temanku. Aku jarang menemuimu. Bahkan mungkin tak akan selama ini hubungan kita karena aku tau kamu sangat butuh perhatian.

Yang terakhir bagaimana jika aku tak bersamamu ?
tentunya hari-hariku hanya tidur di kos, main game, makan mie instan, tak kenal muchi dan piko, wi-fian di kampus sampai malam, gak pernah kemana-mana, dan merana dalam kesendirian.


0 komentar:

Posting Komentar