Ini hampir pagi dan mata ini rasanya makin enggan mengakkhiri harinya. Aku mencoba tegar, mencoba melampiaskan semua amarah ini pada yang lain tapi tetap saja gagal. Sejenak aku memikirkan kembali kata yang terlontar dari mulut mulut di sekitarku. Tanpa sadar hati otak ini membodohkan hati yang begitu membelamu. Otak sudah bagaikan jaksa penuntut umum yang dengan tegas terus menjatuhkanmu. Tapi di lain pihak si hati yang polos ini terus membelamu dengan segala ketulusannya. Ntah sudah apa saja yang di korbankan sang hati hanya agar kamu bisa tetap tinggal di dalamnya. Walaupun pada kenyataannya kamu tega terus menancapkan paku tajam dari dalam.
Hening,, semakin menambah liar fantasiku tentang sisi negatifmu. Aku baru sadar jika waktu kamu tanya judul lagu itu padaku hanya untuk kamu nyanyikan untuknya. Tak bisakah kamu merasakan betapa tersayatnya hati inisaat mengetahui itu. Ntah bisikan dari mana,, tapi aku mulai tahu bahwa kamu sudah begitu jauh menjalani hubungan itu dengannya. Akupun yakin telah banyak kata kata janjimu yang telah kamu ucapkan padaku namun juga kamu ucapkan padanya. Aku tahu itu.
Aku sadar dia cinta pertamamu. Kamu takkan mudah meninggalkan begitu saja perasaanmu padanya. Karena putuspun bukan kehendakmu. Maka wajar jika saat dia datang lagi kamu tak segan untuk menerimanya kembali.
Sudahlah,, gak boleh plin plan,, ntar di bilang PHP lagi. Aku harus komitmen pada keputusanku. Biarlah ini selesai dulu. Ujian Akhir Nasional menantiku. Setelah itu selesai mungkin akan lebih mudah bagiku untuk kehilanganmu jika kamu tetap jadi wanita murahan seperti itu. Kesempatan ke-5 telah ku berikan. Kurang sabar apa coba aku ini ?? Tapi sudah ku bilang kan. Apapun yang terjadi,, jika hati sudah berkuasa. Logika akan musnah.
Hening,, semakin menambah liar fantasiku tentang sisi negatifmu. Aku baru sadar jika waktu kamu tanya judul lagu itu padaku hanya untuk kamu nyanyikan untuknya. Tak bisakah kamu merasakan betapa tersayatnya hati inisaat mengetahui itu. Ntah bisikan dari mana,, tapi aku mulai tahu bahwa kamu sudah begitu jauh menjalani hubungan itu dengannya. Akupun yakin telah banyak kata kata janjimu yang telah kamu ucapkan padaku namun juga kamu ucapkan padanya. Aku tahu itu.
Aku sadar dia cinta pertamamu. Kamu takkan mudah meninggalkan begitu saja perasaanmu padanya. Karena putuspun bukan kehendakmu. Maka wajar jika saat dia datang lagi kamu tak segan untuk menerimanya kembali.
Sudahlah,, gak boleh plin plan,, ntar di bilang PHP lagi. Aku harus komitmen pada keputusanku. Biarlah ini selesai dulu. Ujian Akhir Nasional menantiku. Setelah itu selesai mungkin akan lebih mudah bagiku untuk kehilanganmu jika kamu tetap jadi wanita murahan seperti itu. Kesempatan ke-5 telah ku berikan. Kurang sabar apa coba aku ini ?? Tapi sudah ku bilang kan. Apapun yang terjadi,, jika hati sudah berkuasa. Logika akan musnah.