Menangis ? pantaskah seorang lelaki menangis ?? yang pasti tidak tentunya. Tapi
hal itu akan sirna jika lelaki itu tersebut telah di sakiti tepat di
hatinya. Mungkin lelaki kebanyakan akan
bilang “ngapain cewek di tangisin? Masih banyak yang lain kali.“ Ya emang bener
sih cewek itu banyak dan gak sedikit juga pastinya yang mau denganku. Tapi apa bpleh dikata. Jika hati
ini sudah tertancap panah cinta yang begitu kuat, yang mampu mengalahkan segala
kekuatan yang ingin mencabutnya.
Cintaku sedang di uji. Di terpa oleh sejumlah kekuatan yang
maha dasyat. Aku mencoba bertahan, mencoba mengalahkan logika dengan ketulusan.
Aku tulus. Tapia pa kamu tulus ?? atau semua itu hanya muslihatmu agar aku tak
meninggalkanmu. Aku masih bertahan. Janjiku dulu telah jadi tiang penguatnya. Tapi
mana janjimu? Hanyut bagai daun di dalam sungai. Sekejap tak ku perhatikan,
pasti hilang di telan riak air.
Kenapa dia datang di saat umur hubungan kita sudah bias di katakana
mapan ?? ya memang codot itu baru mau makan buah yang sudah ranum, bukan yang
masih muda dan kecut, tentunya yang masak dan manis. Awalnya aku kira ini
kesalahanku yang taka was dalam menjaga buah buah cintaku. Tapi ternya buah
cinta itu yang merelakan dirinya dimakan codot itu.
Aku loh harus bagaimana ? bertahan berat pergipun tak
sanggup. Saat ku tanya kamu pilih siapa ? kamu tak menjawab. Saat ku suruh kamu
berjanji untuk tidak menghubunginya lagi kamu tak mau. Lalu keputusan mana yang
patut aku ambil. Aku sudah memberikan kepastian kepadamu. Tapi kamu? Kamu menggantung
perasaanku. Bertahan segan di tinggalpun tak mau. Lalu apa maumu?
Setelah ini ntah apa? Secara rasional otakku memerintahkan
untuk aku ipergi. Tapi secara batiniah hatiku tak mampu pergi
.
Tapi sudah cukup Logika yang menang.
Tapi sudah cukup Logika yang menang.
0 komentar:
Posting Komentar