Permata Besi



Haduh hawa hawa gala uterus menyelimuti hari akhir masa SMAku. Ntah kenapa udah kutukan atau apalah yang membuatku setiap akan ujian pasti putus cinta. Sejak kemarin puncak kemelut dalam dada tengah berada dalam masa evolusinya. Kian menyiksa dan menambah beban tubuh yang memang sudah berat ini. 

Permata besi,, emang ada?? Ya gak ada lha. Itu hanya sebuah perumpamaan yang akan jadi jelmaan diriku setelah ini. Aku jelasin ya. Permata besi itu adalah benda berharga namun tahan banting. Layaknya manusia haruslah kuat hati namun akan membuat seseorang yang memilikinya  akan sangat menyesal saat kehilangannya.

Aku memang lembek. Aku lembek sama kamu karena aku terlalu sayang kamu. Tiap ku tempa tiang pengokoh keputusanku selaluh leleh kembali oleh kata katamu. Tak kuasa diri ini untuk berkata tidak,, walau otak sudah memerintahkan itu. Apalagi air matamu? Selalu jadi senjata ampuh pemusnah missal semua logikadalam otakku.

Cinta yang sedari dulu ku kira mampu membuatku melayang,, ternyata juga mampu menghempasku kembali ke tanah dengan begitu kerasnya. Aku benar benar tidak pernah menyangka kamu yang ku kira polos dan tak macam macam,, ternyata menyimpan sejuta sandiwara serta beribu rahasia yang tak pernah ku ketahui.

Kembali ke topik pada judul. Siapa sih yangmau di hianati? Siapa pula yang jika di hianati akan diam? Ya aku ngaku lha aku bukan supermen yang akan tetap berdiri jikalau di brondong rentetan timah panas. Aku hanya manusia biasa yang pasti terjatuh, tersungkur, dan menangis pastinya. Kata orang di sekitarkupun gitu. Kamu bodoh!! Duri kok di nikmati. Lepasin aja dari pada bunuh kamu pelan pelan? Tapi aku sudah bagai manusia tak bertelinga yang tak bisa menuruti anjuran tersebut. Dengan tololnya aku hanya bisa bertahan. Karena bagiku duri itu sudah mendarah daging saking lamanya nancep.

Aku gak pernah nyesel kenal sama kamu. Dulu kamu bukan duri. Kamu mawar indah yang selalu menghiasi hari hariku. Nah justru itu. Mawarnya hilang tinggal durinya aja yang masih nancep.

Oke lah sekarang dagingku yang telah kamu tancepin duri bakal aku rubah jadi besi. Dan aku tempa hingga jadi indah seindah mutiara. Namun kamu juga harus paham. Jika kamu masih ngotot pengen terus memasukkan duri lagi ke dalam mutiara itu! Jangan menyesal jikalau pada akhirnya mutiara itu juga akan pecah. Karena itu tak akan sekenyal dulu. Itu akan jadi besi terkeras yang pernah kamu temui. Namun tetap jadi mutiara yang rapuh.

0 komentar:

Posting Komentar